Rembulan Temaran di Beranda Mentari

— siang ini, ketika Mentari tak menganggap Bulan disampingnya

 

Rembulan bersinar temaram malam ini

melihat sang Mentari tak peduli disampingnya…

 

wahai Mentari, adakah kilau Rembulan

yang mengapung indah di beranda matamu

adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam

setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa

yang memantul pelan di dinding hatimu…?

 

kenangan yang terpahat rapi di sepanjang jejak waktu

tak ubahnya seperti gugusan awan di selarik cakrawala

yang berbaris disepanjang garis cahaya Mentari

serta kepak camar riang membelah langit

 

harapku, semoga, langkah pasti yang kau tapak kedepan

memberi makna di taman jiwa

bersama selaksa kembang dan kupu kupu bersayap elang

 

pada setiap dentang usia,

seraya melukis kisah kita di kanvas batin

 

dan kilau Rembulan di beranda matamu

yang membasuh perih, melerai gulita

senantiasa hadir

tanpa henti

di sepanjang kenang hidupmu

 

 

-kur-

5 thoughts on “Rembulan Temaran di Beranda Mentari

  1. Adi berkata:

    masih galau sobat ?

  2. ernestkai berkata:

    salam kunjung balik sobat…
    krim email ke email sya ya??
    buat tmbah tmen..skalian siapa tau bsa share2 mslah tulis mnulis.
    fu_15.playmaker@yahoo.co.id
    aq tunggu email kmu..
    thank’s

  3. dearKUR berkata:

    Adi : iya nih mas, risau mungkin… 😦

    erneskai : makasih kunjung baliknya
    ok ok, mohon bantuannya ya… :mrgreen:

  4. Budi Nurhikmat berkata:

    …menanti rembulan menaklukan mentari…gerhana matahari…hehehe

    nice…post

    salam knal

    blognoerhikmat

  5. dearKUR berkata:

    ya, menanti Purnama yang terisak di pucuk malam…

    salam kenal mas Budi 🙂

Tanggapan anda