Aku Hanya Mengenangmu

Perjalanan di senja ini mulai terasa ringan, raga dan jiwa sungguh bersatu layaknya hujan dan awan, sang bayu pun tak segan menopang langkah gontai sang raga , membuat kaki kakinya melayang tak keruan ringan menggapai angan yang tlah lama terabaikan

yah, kini aku seorang yang baru

sejenak, kukenang kau dalam kedamaian, mengenang rasa rasa yang kusebut ”nananina” yang masih menempel lekat tak terawat di sudut hati,

aku hanya mengenangmu, bukan berarti rindu…

mengenang sejenak bagian diriku yang telah lalu, rasa bisu itu, kedamaian semu itu, bahkan aku mulai mengatainya:  kebranian ”konyol” itu, aku tak lagi mau mengusikmu…

ijinkan aku mendugamu, apa mungkin kau sudah lelah bersinar ? mungkin hasil mengecewakanmu, dan usaha melelahkan mimpimu, juga maaf aku tak memberi bahu untukmu ! aku hanya percaya kau lebih kuat dariku, sadarkah ? kau matahari yang bersinar, walau apapun…

bukankah matahari tanpa sinar tak layak disebut matahari ? biarkan awan hitam dan mendung kelam sejenak membuat keberadaanmu dirindukan, lalu tersenyumlah tanpa enggan dan bawalah sinar hangat dan semangat itu ! walau bukan untukku…

aku percaya, kau sedang berusaha, jangan berhenti, jangan terhenti ! masih ada seseorang yang mengagumi cahayamu…

dan aku… aku hanya mengenangmu, bukan berarti aku merindukanmu !

#12.07.12, dalam kedamaian yang dibawa sang malam,
angananTyas