-satu malam, satu bulan, ribuan bintang
Melepasmu, laksana mencabut cenkraman erat akar sebatang pohon kecil di tanah
Menghentak. Memilukan. Menyakitkan.
adakah kerlip bintang di langit
dan sejuk angin malam yang memeluknya hingga berkilau
menerangi jernih bola matamu
adalah tanda
harapan masih terbesit disana ?
tentang harapan yang semakin biru,
rindu selalu bisa melenyapkan jarak, juga pilu
Kita lantas merayakan kesempatan itu
dengan menatap langit malam bersama
mengamati setiap edar pijar bintang di dalamnya
yang pendarnya membasuh lembut perih batin
dari dua tempat yang berbeda
hingga rintih ratap, lenyap mengendap
dan ketika bentang jarak antara kita kian jauh menggapai cakrawala
kuhayati setiap bening nuansa senja darimu
bagai mendekapmu erat, dalam mimpi yang tak berkesudahan
Aku, akan tetap meniti garis edar pesona jiwamu
yang selalu berpendar dan tak kunjung pudar
sembari menggenggam perih dan sesak rindu sekaligus
serta harapan, yang kuharap tak luruh sia sia
juga keheningan yang mencekam di sudut hati
-kur-
mamnteppp
tapi owg panggah ae temane seputar senja..
iku sen atas salah, kdune cengkraman
makasih…
masih pingin nulis tentang senja sih…
emang dibuat mati hurufnya, jadi biar kalo dibacakan lebih tegas bunyinya (licencia puitika)…
masih tentang senja yang sama dek, tak lelah ya kamu
seperti itulah mas Adi
masih terbesit komentar temenku : bertahan lelah, berhenti juga tak sanggup…
makasih kunjungannya mas..
wah, aku selalu menanti puisi puisimu lho
tukeran link yukkss
title “ernestkai”
almat blog: http://ernestkai.wordpress.com
mas Adi : waah, puisiku ada penggemarnya ternyata 🙂
Ernestkai : sipp, tapi belum tau bikin blogrool yang rapinya…
ternyata senja itu masih jingga ya…
dianson : berharap senja selalu jingga mas…
iya, memang senja selalu jingga. Tapi disanalah letak keindahannya. Betapapun pahitnya penglaman hidup, jangan membuat kita larut dalam kesedihan…..
setuju kawan
senja akan selalu indah saat jingga
kala senja menyapa..
KUR terpes0na dibuatnya..
😀 😀
sudah lama memang terpesona pada senja kawan
waah, dapat judul baru buat puisiku, ijin cantum ya kawan
Kala Senja Menyapa
“…kuhayati setiap bening nuansa senja darimu
bagai mendekapmu erat, dalam mimpi yang tak berkesudahan…”
aku suka kalimat ini
met pagi dearKur
terimakasih telah mampir..
selamat pagi juga : )
Aku, akan tetap meniti garis edar pesona jiwamu
yang selalu berpendar dan tak kunjung pudar
….. i like this 😀 😀
terimakasih mas…
Selalu ada harapan. Puisi yang indah dari rangkaian kata-kata yang indah pula.
Salam kenal juga.
🙂 Salam,
Mochammad
mochammad4s.wordpress.com
piguranyapakuban.deviantart.com
harapan dalam keheningan
makasih mas…