Kekasihku berkata, kenapa aku tidak hidup sebagaimana orang orang, kenapa aku sedemikian berbeda, dan tidak sebagaimana mereka, lalu aku balik bertanya dengan pertanyaannya,
”jiwaku tak memiliki diriku, jiwaku berada dalam genggaman tanganNya, nafasku adalah perpanjangan belas kasihNya, hidupku adalah hidupNya, dan nafsuku adalah kemurkaanNya, bagaimana diriku bisa mengendalikan diriku sendiri, ketika sang langit pun berada dalam pengabdian yang tiada henti dan tidak ada kata tidak untuk pengayomannya kepada sang bumi, ketika sang anginpun menyeratakan nafas keharuman dari bibirNya tiada henti, atau ketika sang air mengalir dan terantuk bebatuan atau tercemar di ladang yang kotor, adakah sama antara langit dan bumi, adakah sama antara air dan angin, adakah satu potong pun wajah di bumi dan langit yang sama, carilah, dan takkan kau temukan, semua berwajah berbeda, namun semua adalah percik dari cahayaNya yang tunggal…”
ia pergi meninggalkanku, membiarkanku dalam sunyi yang berkeping keping, membiarkan jiwaku berjalan sendiri di tengah padang yang membakar, atau di samudra yang tak nampak di manakah gerangan huluNya
kini sang kekasih jauh dariku, yang selalu berdoa dari jauh, agar jiwaku kembali menginjak lantai bumi, dan suatu saat mungkin bermain cinta dengan sepotong jiwa, tapi, aku balas menjawab,
”boleh suatu saat, pun hidupku dalam kehendakNya, bagaimana ketika tangan Tuhan berkehendak, adakah kemampuan bagiku menolaknya…”
09.05.12 # dalam pencarian, kutemukan Ikra Anganantyas sebagai nama
-ikraanganantyas-
pertanyaan dari cinta sejati adalah kenapa dia mencintai kita dengan segala perbedaan dan jalan yang rumit yang kita tempuh
Salam kenal gan 🙂
yah, agak susah mengerti tentang sesuatu yang dibubuhi kata ”sejati”
salam kenal 🙂
sejatinya, aku pernah -bahkan beberapa kali- menanyakan hal yang kurang lebih sama pada kekasihku, sayangnya, bahkan ia sendiri mengaku tak pernah menemui jawabnya… 😦 🙂
tidak jauh berbeda 😦
ganti alamat ya? 😀
iya mas Falz, diberi nama pena baru 🙂
blog baru ya?
hanya ganti alamat kok kakak 🙂
dalam… dan membias …
oke, nice dik
trimakasih kak de.. 🙂
menyejukkan puisinya…
salam kenal, gans
salam kenal juga 🙂